Rabu, 04 Agustus 2010

Tips Memperpanjang Usia Batre Ponsel


Mungkin Anda pernah
mengalami masalah dengan
batery ponsel yang gampang
"Low Batt", pasti bikin BT.
Sebagai sumber daya, peran
baterai sangat vital untuk
menunjang aktivitas
berponsel. Kehabisan daya
baterai di saat-saat
membutuhkan komunikasi
sangat menyebalkan, bahkan
bisa jadi malah merugikan.
Beruntungnya teknologi
baterai kini sudah lebih maju
dari sebelumnya. Baterai
teknologi terkini yang banyak
digunakan terbuat dari bahan
Lithium Ion dan Litium
Polymer, yang lebih awet dan
memiliki kemampuan
menyimpan daya listrik lebih
besar. Meski begitu
perkembangan baterai pun
dibarengi dengan spesifikasi
ponsel yang lebih berat,
semisal kamera, GPS, musik
player, video player dan lain
sebagainya, yang lebih haus
daya, dan ujung-ujungnya
menyedot baterai lebih cepat.
Anehnya, banyak orang yang
curiga ponselnya bermasalah
karena baterainya cepat
habis. Padahal belum tentu
begitu. Nah sebelum Anda
juga berkesimpulan begitu,
coba deh perhatikan fitur-fitur
yang Anda gunakan setiap
harinya. Di sini kami urutkan
fitur-fitur yang banyak
memakan daya.
1. GPS
GPS menjadi fitur yang paling
boros daya karena GPS
receiver menggunakan
gelombang radio. Belum lagi
jika dalam penggunaan
petanya membutuhkan akses
Internet via 3 G maupun GPRS,
yang berarti memfungsikan
dua fitur sekaligus.
2. Browsing & Komunikasi
Suara
Browsing dan komunikasi
suara sama-sama
membutuhkan daya yang
besar. Untuk itu, di dalam
spesifikasi ponsel disertakan
keterangan waktu bicara.
Informasi ini agar Anda bisa
prepare sewaktu-waktu
membutuhkan komunikasi
yang bersifat urgent.
3. Wi-Fi & Bluetooth
Browsing menggunakan WiFi
memang lebih mengasyikan
apalagi jika menggunakan
hotspot gratisan. Tetapi WiFi
juga termasuk fitur yang
boros baterai. Begitu juga
dengan Bluetooth. Untuk itu
jangan lupa untuk
menonaktifkannya setelah
digunakan.
4. Radio & Pemutar Musik/
Video
Radio dan pemutar musik
memang tak membutuhkan
daya sebesar menggunakan
kamera, tetapi jika fitur ini
sering digunakan tetap akan
mengkonsumsi daya yang
lebih besar. Selain itu ada juga
fitur lainnya yakni game yang
ikut mempengaruhi waktu
standby baterai.
Jenis-jenis Baterai
NiCD Baterai jenis ini
merupakan generasi pertama.
Berkapasitas besar, baterai ini
cocok untuk ponsel lama yang
bertenaga besar. Sesuai
dengan ukuran dan
kapasitasnya, proses pengisian
ulangnya pun cukup
merepotkan. Misalnya,
pengisian ulang harus di
lakukan pada saat dayanya
benar – benar habis. Karena
baterai NiCD memiliki
memory effect, semakin lama
kapasitasnya akan menurun
jika pengisian belum kosong
benar.
NiMh ( Nickel Metal Hydride )
Generasi selanjutnya adalah
NiMH. Baterai isi ulang ini
masih memiliki memory effect
namun hanya bersifat
sementara. Jadi lebih fleksibel
ketimbang jenis NiCD. Untuk
pengisian ulang tak perlu
menunggu benar – benar
habis, namun dengan
konsekuensi akan tersa cepat
habis. Namun hal ini hanya
berlangsung sementara, saat
habis isi kembali dan
kemampuannya akan normal
lagi.
Li-Ion ( Lithium Ion )
Ketimbang dua generasi
sebelumnya, tipe ini tak lagi
memiliki memory effect. Jadi
Anda bisa mengisi ulangnya
tanpa menunggu baterai
habis. Baterai Li-Ion memiliki ”
life cycle ” ( siklus hidup )
yang lebih pendek. Bahkan
apabila dicas berlebihan
baterai lithium ion akan
menurunkan kemampuannya,
ketimbang NiCD atau NiMH.
Li-Po ( Lithium Polymer ) Ini
generasi paling baru baterai
isi ulang. Selain ramah
lingkungan, keunggulannya di
atas baterai Li-Ion. Untuk
perawatan baterai Lithium
Polymer, tak jauh beda
dengan Lithium Ion. Namun,
Penanganannya harus ekstra
hati – hati. Mengingat sifatnya
yang ” liquid ” dengan
tekanan yang cukup keras
bisa menyebabkan bentuk
baterai berubah. Kelemahan
Li-Po justru mengharuskan
kita mengisi ulang baterai
jangan sampai menunggu
ponsel mati dengan
sendirinya. Atau sebisa
mungkin ketika ponsel
memberikan peringatan
baterai lemah. Jika tidak,
ponsel akan susah untuk
diaktifkan karena baterai
belum pulih sepenuhnya.
Apakah Memory Effect itu?
Anda mungkin pernah atau
bahkan sering mendengar
istilah ‘memory effect’. Efek
memori hanya terjadi pada
baterai ponsel jenis NiCad dan
NiMH. Gambaran singkatnya
sebagai berikut: jika setiap
saat Anda mengisi baterai
hanya sebesar 60 %, maka
suatu saat baterai akan lupa
bahwa masih ada ruang
sebesar 40 % yang belum
terisi. Baterai akan
menganggap 60 % adalah 100
% alias baterai terisi penuh.
Rugi bukan? Namun jangan
takut, efek memori tersebut
(sekali lagi) hanya terjadi
pada tipe baterai lama seperti
NiCad dan NiMH.
Memperpanjang umur baterai
Hal yang paling simpel untuk
memperpanjang umur baterai
adalah dengan sedikit
perawatan. Umur baterai
rata-rata hingga 400 kali
charge dan discharge,
sebentar kan? Bagaimana
cara mempanjang
pemakaiannya? Jika Anda
melakukan pengecasan pada
setiap malam, umur baterai
Anda setidaknya bisa bertahan
12-15 bulan. Jika Anda bisa
melakukan pengecasan dua
kali seminggu, berarti umur
baterai Anda bisa mencapai
2-3 tahun. Jadi, lebih sedikit
Anda melakukan pengecasan,
maka makin lama pula umur
baterai.
Nah beberapa cara sederhana
bisa Anda lakukan agar
baterai tetap awet . Ini dia!
1. Persingkat Waktu
Pengecasan Cara yang paling
efektif melakukan pengecasan
yakni apabila ponsel dalam
kondisi mati. Tapi ingat,
lakukan hal ini apabila Anda
benar-benar tidak dalam
kondisi menunggu telepon
penting, misalnya selepas jam
kerja.
2. Hindari gonta-ganti SIM
Setiap kali mengganti SIM,
berarti ponsel Anda harus
dimatikan dan pada awal
dihidupkan akan meloading
sistem ponsel dan melakukan
pencarian sinyal operator.
Pekerjaan ini membutuhkan
daya yang besar.
3. Matikan vibrator dan lampu
latar Jika Anda berada dalam
ruangan yang bisa dipastikan
bisa menderngar bunyi dering
ponsel dengan jelas, tak ada
salahnya mematikan vibrator.
Begitu juga dengan lampu
latar, sebisa mungkin diatur
agar tidak aktif pada siang
hari.
4. Hindari penggunaan fitur
yang tidak perlu Fitur ponsel
yang makin beragam
membuat penggunaan
baterainya pun makin boros.
Untuk itu, sebisa mungkin
tidak menggunakan fitur yang
tak diperlukan. Misalnya,
mengaktifkan flash kamera
pada siang hari atau
mengaktifkan Bluetooth
padahal tidak digunakan.
5. Hindari ponsel dari
bentukan & percikan air Salah
satu sebab baterai boros
karena adanya hubung singkat
(korsleting). Korsleting ini bisa
disebabkan karena ponsel
sering terjatuk atau terkena
cairan. Untuk mengurangi
efek negatifnya, sebaiknya
gunakan pelindung.
6. Pastikan Anda di mode GSM
Ponsel 3 G umumnya memiliki
pilihan seting jaringan GSM,
dual mode dan 3 G only. Bila
Anda tak sedang menikmati
fasilitas 3 G, disarankan untuk
menggunakan mode GSM saja.
Pengaturan ini ada di pilihan
“ Jaringan”
7. Jangan biarkan baterai
habis Untuk tipe baterai
Lithium Ion dan Polymer
waktu pengecasan baterai
sebaiknya tidak menunggu
baterai benar-benar habis. Jadi
begitu ada peringatan baterai
lemah, silahkan langsung
dicas.

Sumber: tabloidpulsa

0 komentar:

Posting Komentar

MOTEKAR-LIFE™ © 2008 Template by:
SkinCorner