Jumat, 06 Agustus 2010

Korban Pertemanan

Kita semua tentu mengetahui
bahwa pengaruh teman
terhadap seseorang sangat
terasa dan tidak diragukan
lagi. Teman dengan berbagai
karakternya, sedikit
banyaknya mempengaruhi
seseorang atau mewarnainya.
Ia akan mempengaruhinya,
baik ia sukai atau tidak,
disadari atau tidak. Karena itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menuntunkan kita
dalam sabdanya:
“Sesungguhnya perumpamaan
teman yang baik dan teman
yang jahat adalah seperti
pembawa minyak wangi dan
peniup api pandai besi.
Pembawa minyak wangi
mungkin akan memberi
minyak wanginya kepadamu
atau engkau membeli darinya
atau engkau hanya akan
mencium wanginya itu.
Sedangkan peniup api tukang
besi mungkin akan membakar
bajumu atau engkau akan
mencium darinya bau yang
tidak sedap “. (HR.Bukhari dan
Muslim)
Sebagaimana pembawa
minyak wangi, kadang ia
memberi minyak wangi
kepada orang yang di
dekatnya atau orang yang di
dekatnya bisa membeli
minyak wangi darinya atau
kalau tidak, ia akan mencium
aroma harum walau hanya
sekedar dekat dengannya,
maka demikian pula teman
yang baik, bisa jadi ia berbuat
kebaikan kepada kita, atau
kita mengambil kebaikan
darinya atau kita terpengaruh
dengan kebaikannya. Adapun
teman yang jelek, ia akan
berbuat kejelekan kepada kita
atau kita terpengaruh dengan
kejelekannya, sebagaimana
kalau kita mendekati tukang
pandai besi, bisa jadi akan
terbakar pakaian kita atau
paling tidak, kita merasakan
aroma yang tidak sedap
darinya.
Bukti dari ucapan nabi ini
nyata. Saya, anda dan kita
semua pasti merasakannya.
Ketika kita bergabung dengan
orang -orang yang suka
ngrumpi atau ghibah, awalnya
kita pasti risih mendengarnya
tapi seiring waktu, karena
sering nimbrung dengan
mereka, eh, malah
menikmatinya juga.
Sebaliknya ketika ada orang
yang nggak demen bicara
agama bahkan merasa gerah
ketika mendengar orang
berbicara tentang agama, tapi
ketika sering bergabung
dengan orang-orang yang
pembicaraan sehari-hari
mereka tentang agama,
lambat laun orang tadi yang
awalnya merasa risih
mendengar pembicaraan
mereka, akhirnya menjadi
suka dengan pembicaraan
mereka bahkan ketagihan,
sehingga bertambahlah
ilmunya dan ketakwaannya.
Karena itu seorang teman
sangat berpengaruh terhadap
agama dan akhlak seseorang.
Ia bisa menyulap seorang yang
shalih menjadi thalih (jelek)
dan nabil (cerdas) menjadi
jahil, begitu juga sebaliknya.
Dan ini yang saya saksikan
sendiri dengan mata kepala
saya sendiri.
Dulu ketika saya masih di
SMU, saya memiliki teman
yang sama-sama telah
dikenalkan dakwah dan
tarbiyah, kebetulan ia juga
teman sekelas saya di kelas
satu. Ketika itu saya bahu-
membahu bersamanya di rohis
(rohani islam), pokoknya dua
"aktivis" yang kompak
(hehehe, ini menurut saya lho,
bukan kata orang). Sayang di
kelas dua kami berdua
terpisah, tidak satu kelas lagi,
kami sudah berlainan kelas.
Di awal-awal kelas dua ia
sudah tidak lagi aktif di rohis,
tapi kalau melihat
lahiriyahnya, masih "ikhwan",
insya Allah, karena kami juga
masih sering bertemu dan
berbincang walaupun tak
sesering ketika ia masih aktif
di rohis dulu. Saya tanyakan
kepadanya sebab
ketidakaktifannya lagi di
rohis, ia menjawab bahwa ia
sibuk dengan pelajaran.
Ketika itu saya belum melihat
perubahan padanya, hanya
saja, saya sering melihatnya
berbincang-bincang dengan
anak-anak gaul (bukan gaul
islami tentunya).
Selang beberapa bulan tak
ada kontak antara kami,
entah karena saya yang sibuk
atau ia yang sibuk, padahal
kelas kami tak terlalu jauh,
tiba-tiba saya dikejutkan
kabar yang dibawa teman
sekelasnya, temannya
mengabarkan saya bahwa
teman saya ini sudah
bergabung dengan grup band
anak-anak gaul yang baru-
baru ini dekat dengannya.
Masya Allah, alangkah
cepatnya hati
berubah!..Kemana ilmu yang
sudah ia pelajari selama ini?
Entahlah, mungkin ia sudah
lupa atau melupakannya.
Dan yang lebih "fantastik" lagi
adalah yang diceritakan
teman saya. Ia memiliki teman
yang sangat semangat
mempraktekan Sunnah Nabi,
selain itu, ia juga sangat
bangga dengan identitas
keislamannya, bila pergi
kemana-mana ia selalu
memakai gamis pakistan dan
ia tak canggung dengan
pakaiannya itu. Suatu hari
temannya ini melamar
pekerjaan di sebuah pabrik
dan akhirnya diterima. Ketika
memasuki dunia barunya di
pabrik ia tetap semangat
menjalankan agamanya, ia
selalu menjaga shalat
berjamaah bahkan ia juga
tetap bangga dengan gamis
pakitan yang ia kenakan,
sesuatu yang tentu saja asing
di lingkungan pabriknya.
Kemudian selang empat bulan
setelah ia diterima bekerja di
pabrik itu, teman saya
berkunjung ke pabriknya
untuk melepas rindu bertemu
dengannya. Nah, ketika teman
saya melihat temannya itu, ia
kaget bukan main, ia seolah-
olah tak percaya dengan apa
yang ia lihat, seakan-akan ia
tak yakin kalau orang yang ia
lihat adalah temannya yang
dulu. Mengapa? Ia
menyaksikan teman-temannya
sedang bermabuk mabukan
miras dengan sekelompok
pekerja di situ, terlihat anting
ditelinganya dan gamis
pakistan yang dulu sering ia
pakai telah diganti dengan
baju dan celana jeans yang
banyak sobekan! Apakah ia
temannya yang dulu atau
seorang preman?! sangat
mengenaskan!
Teman saya bingung melihat
pemandangan yang aneh itu,
kemudian ia perhatikan
lingkungan pabrik tadi,
ternyata memang tidak
menunjang seseorang untuk
istiqamah dalam agamanya,
orang-orangnya bebas
bermaksiat, mau mabuk-
mabukan bisa, mau berzina
pun bisa! Naudzu billah min
dzalika!.. Akhirnya teman saya
mengurungkan niatnya untuk
bertemu dengan temannya
dan langsung pulang ke
rumahnya.
Masih banyak lagi contoh
seperti itu yang bisa kita
kumpulkan dari orang-orang
terdekat kita, apakah itu
keluarga kita atau sahabat-
sahabat kita, maupun orang
lain. Seluruh kasus itu
memberi kita pelajaran
penting bahwa pengaruh
buruk dari pergaulan yang
salah memang membawa
korban tanpa pandang bulu,
apakah itu orang yang saleh
seberapa pun tingkat
kesalehannya dan apakah ia
orang yang berilmu,
seberapapun keilmuannya,
kecuali yang Allah rahmati
dan selamatkan.
Melihat kenyataan seperti itu,
maukah kita menjadi korban
berikutnya? Kalau tidak, mari
kita bergabung bersama
kafilah orang-orang yang baik,
bahu-membahu bersama
mereka menuju tempat yang
diridhai-Nya, di surga naim.
Amin...
Jakarta, 9 Sya`baan 1431/21
Juli 2010
umaranung@yahoo.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

MOTEKAR-LIFE™ © 2008 Template by:
SkinCorner